Semoga kita bisa lebih menghargai waktu



Hari ini aku tidak ingin lagi bersedih, meski terkadang kesedihan selalu menunjukkan strategi liciknya untuk mengacaukan perasaan. Aku hanya ingin menikmati hal-hal yang mungkin nanti tidak akan bisa kurasakan lagi bersamanya.

Biarlah hari itu menjadi hari terakhir aku mencoba membangunkannya. Aku telah mencoba sekuat tenaga, tapi bagaimana mungkin aku bisa memaksa kedua matanya agar tidak terpejam lagi.

Malam itu, untuk terakhir kalinya ia menghembuskan nafas terakhir. Entah bagaimana caranya aku memberikan kabar kepada ibu bahwa separuh nafasnya telah berakhir.

Betapa menyesalnya aku meratapi kesedihan itu, waktu yang tidak akan terulang. Aku menyesal betapa aku tidak pernah menunjukkan rasa hormat. Betapa aku yang payah takluk pada egoku.

Padahal ia telah berjuang sekuat tenaga demi kami. Bapaklah yang rela membunuh segala mimpi-mimpinya untuk mensekolahkan kami. Dan, bapaklah yang selalu berusaha untuk membahagikan kita semua.

Terimakasih. Aku tidak akan menangis lagi, tapi bukan berarti aku akan melupakannya begitu saja. Aku hanya mencoba ikhlas dan lebih menghargai sebagian waktu ku yang masih tersisa. Semoga kita bisa lebih menghargai waktu.




Sumber Gambar: https://www.kompasiana.com/pakcah/583e9f77d07a614511c2fa26/ayah-harus-banyak-dialog-dengan-anak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TUTORIAL MEMBUAT APLIKASI "SENANG MENGERJAKAN PR"

Teras kos dekat Pak RT

Rumah dan kehangatannya