GERIMIS
Setelah badai, kota ku bukan sedang
berwarna mejikuhibiniu.
Kali ini cukup gerimis saja yang
datang.
Aku tidak peduli apakah langit
kembali abu, pikirku sedikit tenang saja itu sudah cukup melegakan.
Ternyata semesta sedang menuntunku untuk
merubah jalan hidupku selamanya.
Binar matamu yang mengisyaratkan kedamaian
perlahan menyembuhkan luka yang terlanjur parah.
Kau adalah pagi, karenamu aku
belajar bersinar. Dan, kamu adalah sejarah terindah yang membuatku harus
kembali belajar
Komentar
Posting Komentar