Saat detik demi detik silih berganti.
Kini aku menjadi gemar memandangi langit sambil menerka tanya.
Kudengar kau berhasil mematahkan doa-doa yang sempat dilangitkan.
Kau pun juga telah mencoba merangkai doa terbarunya.
Andai kau tau, jauh sebelum aroma tanah basah berada di planet ini, kota ku sudah lebih dulu tergenang.
Meskipun aku telah berada di lembar yang baru.
Sepertinya aku telah kehilangan daya menipu diri
Aku telah kembali pada diriku sendiri. Jauh sebelum mengenalmu, dan sebelum kau berhasil merubah semesta menjadi lebih berarti.
Namun, setelah hari itu selesai. Aku tidak tau lagi harus memulainya dari mana.
Sebab, lembar baruku hanyalah sepi.
Komentar
Posting Komentar