Selain senja, hujan selalu mengingatkan segala kenangan yang pernah terlukis oleh sang waktu. Sama seperti sore ini, hujan dikotaku tak pernah berhenti. Adakalanya hujan juga memberi kabar baik untuk beberapa insan ataupun makhluk hidup lainnya. Tumbuhan misalnya, ia hadir mungkin dapat membawa perubahan, kesuburan bahkan kesejahteraan untuk pertumbuhannya. Tapi, tidak dengan aku. Hadirnya hujan justru malah mengacaukan segalanya. Rasa yang pernah tumbuh ataupun asa yang pernah sirna segalanya merusak kedamaian hati manusia. Padahal selama ini aku berhasil menata perasaan agar tidak mengada, sayangnya hadirnya yang sesaat malah menggagalkan rencanaku untuk mengumpulkan kepingan hati yang pernah berserakan. Sederhana sekali. Senyumnya, tingkah dan gelagaknya membuat ku gagal fokus. Aku tidak tau lagi mengapa ini harus terjadi, padahal aku sudah menghindarinya. Tapi, kenapa ia selalu datang disaat aku tidak menginginkannya. Hay wanita berjilbab merah muda. Mengapa kau rela menjual ha