Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

Terima, kasih

Kamu sudah melakukan yang terbaik, mungkin telah melebihi batas kemampuan mu. Kalau berusaha pun tetap tidak ada hasilnya, gunakanlah sisa lelah ini untuk berserah diri pada penciptamu.  Kali ini tuhan tidak sedang mengajarkan mu untuk menyerah, hanya saja saat kamu lelah dengan segala upaya, akan lebih menyenangkan jika kamu memberikan ruang untuk kebahagiaan mu sendiri 

Bumi akan terus berputar meskipun kamu memilih untuk mengakhirnya.

  Bukan perkara seseorang, namun hatimu akan sembuh jika kamu sendiri yang mengobati. Bahkan sekalipun dirimu telah terjatuh, luka itu akan sembuh dengan sendirinya. Meskipun memerlukan waktu dan keikhlasan yang cukup melelahkan. Percayalah bahwa tidak melupakan apa yang telah terjadi bukanlah sesuatu yang buruk. Kita hanya perlu mengingat dengan sudut pandang yang tidak menyakitkan agar kamu memahami bahwa dirimu jauh lebih agung dari pada rasa sakitmu. Kehidupan memberi kita pelajaran di setiap langkah. Meski sayap-sayapmu tak bisa lagi membawamu ke tempat yang lebih tinggi, gunakanlah kaki mu. Bukankah patah bukan alasan untuk menyerah? Lantas mengapa hari ini kita harus mengutuk diri bersembunyi dibalik kabut? ...... Jika pada akhirnya lelah. Beristirahatlah sejenak. Berilah ruang untukmu agar mampu melihat apa yang telah terjadi. Ini bukan untuk kembali menikmati rasa sakit. Menikmati kebahagiaan jauh lebih menyenangkan, bukan? Dan ini juga bukan waktu untuk menyalahkan ke

Dialog: komika yang telah lupa kemana ia harus bercerita

Gambar
Dialog: komika yang telah lupa kemana ia harus bercerita Seringkali kita tidak pernah menemukan titik temu saat kita mencoba untuk memecahkan kisah yang sedang kita hadapi. Seperti halnya komika yang menceritakan kisahnya di atas panggung. Kalau tidak ditertawakan, maka akan ditanggapi dengan tuntutan. Alih-alih untuk bercerita pun beralih menjadi perang dingin. Amarah tidak terbalut. Beban bertambah. Dan teka-teki tidak terpecahkan. Namun tidak semua pendengar berlaku demikian. Sebagian dari mereka merasa terapresiasi karena telah diberikan kepercayaan untuk memecahkan teka-teki bersama yang mungkin tidak semua orang akan diberikan kepercayaan itu. 

Abai

Dikecepatan terhebat, kita pernah memilih abai saat air memilih jatuh diatas aspal yang sedikit tergenang: Ada debar yang tak terelakkan, saat kau peluk erat tepat dibelakangku. Ada jemari yang nakal, saat tangan kiriku turut menggenggam tanganmu. Ada yang memilih mengulur waktu meredakan tangkal gas meskipun hujan tak pernah reda. Kita abai ! Senang terguyur hujan hanya untuk menghabiskan waktu

MENERIMA

 MENERIMA Pada dasarnya hidup akan tetap bergulir, tidak akan ada yang menetap. Musim terus berganti dan kita akan terus berpetualangan seperti halnya kemarau dan hujan yang berulang kali berperang.  Beberapa hari kedepan, mungkin kita akan mengenang apa yang telah terjadi dihari ini. Entah luka ataupun bahagia, percayalah bahwa masa lalu adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia. Seperti yang kita ketahui bahwa tidak semua masalalu bernasib baik, terkadang ada rasa traumatis yang mungkin masih kita caci hingga hari ini. Mungkin dimasalalu tersebut kita pernah mengalami rasa sakit yang begitu hebat: entah mendapat perlakuan yang tidak adil atau bahagia yang telah tuhan ambil dari hambanya. Percayalah bahwa apa yang terjadi dalam hidupmu adalah rencana tuhan yang paling baik. Mungkin bahagiamu yang telah tuhan ambil adalah cara tuhan untuk menunjukkan rasa cemburunya akan ciptaanya yang telah melupakan lintasan hidupnya. Dari situlah mungkin tuhan sedang menuntunmu me