Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Angin lalu

 Kita laksana mawar yang indah namun tak boleh dipetik apalagi dipeluk. Tuannya bisa marah, jika jiwa dan raga terus mengetuk. Kau tau pertemuan kita dimulai dengan cara yang tidak baik. "Ada angin lalu yang sama-sama kita paksakan untuk ditepikan" Padahal, kita tahu bahwa angin lalulah sumber oksigen untuk kita bernafas. Kamu: "Yang terang-terangan menceritakan sosok tangguh dengan kuda putihnya" Aku: "Yang diam-diam masih memendam rasa dengan cerita lamaku yang masih kusembunyikan" Lantas mengapa semua harus begitu rumit ketika cerita ini harus berhenti ditengah jalan? Apakah tuhan sedang mengingatkan hambanya agar kita tidak boleh munggunakan seseorang untuk melupakan seseorang? Mungkin kau sedang bertanya-tanya akan lisanku yang sedikit terbungkam. Diamku yang terlihat seperti kehilangan santunnya. Tidak perlu merasa bersalah. Kau harus tahu, aku melakukannya agar kita mendapat ruang untuk sama-sama berfikir mengapa kita dapat melangkah