Kelam Rindu Ramadhan
Sepanjang jalan kau selalu disana, gelap gulita tanpa sebuah cahaya yang menerangi hati. Mungkin dirnya tak pernah tau bagimana rasanya mencintai sang ilahi. Bulan yang selalu dinanti, pahala yang selalu dicari, pintu surga yang terbuka dan setan yang terbelenggu. Malam itu dia benar-benar dalam dunia yang kelam, disudut kota berkelana tanpa sebuah adab dan norma, sebut saja namanya inem. Gadis cantik dan lugu menjadi ornamen di sepanjang jalan dengan gaya eksotisnya. Semakin malam jalanan itu sepi, lalu lalang kendaraan jarang ditemui mungkin hanya satu dua kali. Inem duduk dipinggir jalan mengusap kedua lengan dengan telapak tangan. Hawa dingin menyelimuti tubuhnya hingga pakaian tipis menjadi selimutnya sampai pada akhirnya tak disadari gerimis bersama angin barat turun menambah dinginya malam itu. Dalam sisi yang berbeda tepat diseberang jalan seorang pria menatap tajam membidik seorang wanita berpakain sexy duduk di pinggir jalan pasar kembang, langkahnya semak