Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Merdekakan Cinta

Hai, apa kabar? Kuharap dirimu baik-baik saja disana. Terutama kesehatan mu, dan para keluargamu. Entah itu ayah, ibu, kedua adik mu sampai calon buah hati dari ibu. Oiya lupa budhe juga. Hehe Di Palembang panas nggak? Kalau iya sebut namaku dong.. dan kamu akan merasa diteduhkan… Lalu bagaimana kalau hujan? Yah aku jadi payung lah..Nanti jadinya Payung Teduh.. nyanyi deh Aku sadar kalau untuk menyusun Negara itu butuh yang namanya ideology sebagai pijakan masa depan. Dan katanya sih ideology itu fungsinya untuk pandangan hidup dan dasar untuk mengaungi kehidupan. Lho… sejarah pernah mencatat kalau untuk menyusun ideology sendiri juga butuh perjuangan dan rasa berani untuk mengungkapkan sebuah kemerdekaan. Lalu kenapa kita ngga perjuangin aja? Kenapa kita ngga berani mengungkapkan? Ternyata aku terlalu takut untuk hal itu, padahal kita udah punya gagasan. Kenapa   ngga dilanjutkan… ah payah lu di gitu aja takut Untuk kamu yang sedang di Palembang (29

BOROBUDUR BERALASAN

Gambar
(cerita sebelumnya)   https://chrissetiawan.blogspot.com/2020/02/part-ii-tiga-serangkai.html     Borobudur Beralasan Terdengar keras suara jepretan kamera, melengking tajam merobek gendang telinga. Berulangkali Joshua memutar lensa membidik titik yang bercahaya dimatanya. Kala itu Sofia tersenyum manis, tatap matanya tak lagi sinis. Bibirnya menampakkan gigi putih berkilau laksana mutiara dalam surga yang tersusun rapi. Siang yang terik membakar kulit semakin hitam sampai pekat, sinarnya menusuk melewati pori-pori menghadirkan bau khas dibalik keringat. Joshua kembali menatap titik fokusnya tertuju pada wajahnya, air menguap rintik air mulai menetes membasahi pipi. Joshua merogoh saku celana menarik benda yang dikantonginya. Mendekati tubuh Sofia yang menatap kosong, tangannya menjulur kearah wajah Sofia mengusap keringat yang mulai deras dengan tisu yang diambil dari saku celananya. Sofia tersipu malu sepatah dua patah kata tak mampu diucapkanya, dan tak mampu tu