Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

Aku tidak ingin kau tau

Ketika jatuh hati, perasaan yang sering muncul adalah kebahagiaan. Entah mengapa hal itu dapat terjadi pada manusia. Terlihat bodoh, namun terkadang insan tak mampu melawan kata hati untuk terus memikirkan keindahan yang ada pada dirinya. Senyum dan gelagak tawa terkadang mencairkan diri yang tengah resah akan masalah keduniawian. Namun, dengan segala cara seseorang itu mampu menenangkan hati yang tengah meninggi. Entah harus bagaimana lagi kuucapkan terimakasih. Padanya, terimakasih atas kenyamanan yang membuat ku merasa bersahaja, saat disamping mu, ketika bertukar pikir dan ketika berada dalam genggaman tangan yang erat. Aku selalu merasa ada yang berbeda diantara kita. Aku tidak tau lagi apa yang ada didalam pikiranku ketika kelingking kita bertemu dalam sebuah sentuhan hangat. Rasanya tidak ingin kubiarkan kelingking kita terlepas, ataupun melewatkan sedetik waktu untuk memandang senyum indahnya. Ah.. Masa iya aku harus kembali jatuh hati setelah beberapa waktu yang lalu telah
  Kesempatan kedua dan masa lalunya. Sudah berapa kali rasa itu datang dan pergi? Terlalu sering kita mencoba merujuk perbaikan, namun yang terjadi hanyalah bara dendam yang tak pernah padam. Hujan di bulan November pun tak jua mampu meredakan ego, entah karena terlalu sering disakiti atau diriku yang tak ingin kembali pada masa-masa itu membuat hati tetap mengukuhkan singgasananya untuk tetap menjauh dari cerita lalu. Rasa-rasanya pada kesempatan kedua ini aku sudah menganggapnya seperti sampah yang tak lagi berharga dipandang mata. Bukan karena jenuh ataupun bosan. Sepertinya memberikan kesempatan untuk mengulangi cerita keindahan di masa lalu sama saja memberikan kesempatan kepadanya untuk kembali menggores luka yang kini telah perlahan terobati oleh sang ilahi. Lisan memang mampu berkata memaafkan, tapi hati tak pernah bisa ingkar kalau luka itu masih saja tertanam. Masa iya kamu yang katanya menyayangiku diam-diam menghancurkan ku. Masa iya kamu yang katanya tak akan pernah

Judulnya apa?

  Dekat namun tak terikat. Begitu juga dengan seseorang yang bersama namun tak jua bersuara. Aku ingin menjadikanya sepasang api yang menyala-nyala. Hingga merontokkan bulu matamu satu persatu. Dengan begitu kau pun akan mengerti bahwa rinduku telah menggigil sedari dulu. Lambat laun aku tersadarkan oleh lentera surgawi. Bayangan itu nampak mengisi kefanaan dan fantasi Ini bukan perkara mengenal bayangnya Namun, uluran tangan yang mampu membuatku berdiri kokoh tanpa sandaranmu.. Jelas dan tidak ada yang samar sekarang. Tidak ada lagi yang perlu diperdebatkan karena episode kita telah bertemu ujungnya. Sudah saatnya kita saling melupakan: Kebersamaan kita, Kenangan Mimpi Dan khayalan kita dihari esok. Karena, tentu kita tau bahwa kamu telah memilihnya sebagai pendamping hidup mu Dan, aku akan tetap menjadi aku yang akan hidup berbahagia dengan seseorang yang menjadi pilihan ku sekarang. Bubu dan pipi