Kacamatanya jangan lupa dipakai ya

Jika berkenang/boleh dituntut. Aku hanya ingin tuhan memberiku jawaban atas pertanyaan dan pernyataan yang beberapa waktu ini telah ku cerna namun tetap saja tidak bisa dimaknai.

"Sebenarnya apa sih makna dari kehilangan?"
Apakah ia harus dirayakan dengan senyuman? Dengan tangis? Ataukah dengan asumsi merelakan sesuatu yang memang sejatinya harus disudahi?
.
Kata temanku. "Kehilangan adalah cara tuhan untuk mengenalkan hal baru yang sebelumnya tidak pernah kita lalui" gumamnya sambil menepuk pundakku.
.
Aku tidak menyalahkan darimanapun kalian berargumen. Semua sama, hal paling mendasar dari kehilangan adalah melepaskan sesuatu yang kita genggam. Karena sekuat apapun kalian menggenggamnya, kalau semesta tidak pernah merestui lambat laun pasti akan lepas dari genggamanmu.
.
"Sabar ya"
Sebab yang telah pergi akan tuhan ganti. Semesta sedang berencana untuk menyiapkan sesuatu yang lain. Meski sebenarnya untuk melupakan secara kilat tidak akan pernah bisa kita lakukan. Aku tau, kita pernah begitu menyanyanginya. Pasti pernah menjadi kebanggaanmu kan? Pernah kau selipkan dalam lima waktu hingga sepertiga malam mu? Sedalam itu kau menyayanginya dan sesakit itu pula kita kehilangannya.
.
Pada akhirnyapun kita harus sama-sama memahami bahwa ia adalah takdir yang harus segera kita ikhlaskan. Sebab, tidak mungkin kita bertahan pada patah hati yang hanya akan melukai hari indahmu.
.
O iya. Sebenarnya sakit atau tidaknya kita menilai perlakuan seseorang itu tergantung kita menyikapinya. Kalau dirimu mengizinkan hatimu untuk terluka, hancurlah kehidupanmu. Jangan lagi terjebak dengan masa lalu yang kau besar-besarkan hingga kini. Semua telah berakhir, biarkan kita tersingkir toh Tuhan sedang merencankan segalanya entah membalas atau menjadikan sebuah sebab menjadi karma. Jaga hatimu baik-baik, jangan biarkan orang lain melukai dan jangan sampai dirimu sendiri menjadi peluka untuk orang lain yang tidak berhak kau lukai.
.
Kita akhiri lembaran yang menyakitkan ini ya. Mulai hari ini bukalah lembaran yang masih kosong dan tulis cerita yang lebih indah dari sebelumnya.
"Kacamatanya jangan lupa dipakai ya, aku hanya khawatir kalimat yang kau tulis pada lembaran baru ini mengandung makna dan frasa yang berada dalam lintasan yang salah"