Haha hihi

Seiring berjalannya waktu, luka kita perlahan memudar. Kudengar kau telah menemukan sosok tangguh dihidupmu, sementara disini tak pernah ada yang berubah seperti saat pertama kali kita bertemu. Sore ini hujan turun terlalu deras, kenangan-kenangan yang pernah tercipta dulu tiba-tiba kembali datang. Memenuhi isi kepala & mengacaukan suasana. Tapi, cepat atau lambat saya harus segera menerima fakta. Meski tak sepenuhnya rela, namun saya senang kamu kembali dapat melanjutkan hidupmu bersama sinar yang akan menemani seluruh waktumu.

Dan benar, saya harus tegaskan bahwa kemarau telah berganti menjadi musim penghujan. November adalah awal dari hidup yang harus saya jalani. Cepat atau lambat, semuanya pasti terjadi. 

Ya, tak lama setelah itu. Saat genteng rumah seraya melindungiku dari serangan hujan kau datang. Namun, ada yang berbeda dari sebelumnya. Kau tidak sendiri, ada seseorang bersamamu. 

"Hay !"

Pada suatu sore yang hujan dan dingin kita kembali dipertemukan, sepatah sapa setelah sekian lama kita tak saling menyapa.

Kau memberikan secarik kertas yang indah dan rapi. Ada fotomu, dan fotonya. Juga nama kalian berdua. 

"Ini undangan buat kamu, jangan lupa datang"

Akhirnya minggu depan kau akan menikah. Saya terdiam. Janji, mimpi dan cita-cita yang pernah direncanakan ternyata tak bisa diperjuangkan.

TIDAK. Saya tidak akan menunjukkan betapa malangnya saya ditinggal seseorang yang pernah menjadi bagian dari hidup saya. Sama sekali, tidak. Kita telah memutuskan untuk tidak lagi berbagi rasa, jadi tidak ada alasan lagi untuk berkecil hati atau mungkin mengutuk diri terhadap kenyataan yang sudah ada didepan mata.

Setelah melalu waktu yang lama. Derai air mata dan rasa kecewa, akhirnya kita kembali dipertemukan. Meski bukan untuk menjadi sepasang, namun saya sudah cukup bahagia. Akhirnya kamu telah benar-benar memantapkan hatimu. Sementara aku, cepat atau lambat pasti akan menemukan seseorang yang akan menjadi penggantimu.

wkwk :D